Widgetized Footer

Sunday 25 November 2012

Hajar Aswad dan Rahasia Besar Ketika Menciumnya

adalah batu hitam yg terletak di sudut sebelah Tenggara Ka’bah, sudut dari mana Tawaf dimulai. Hajar Aswad merupakan jenis batu ‘Ruby’ yg diturunkan Allah dari syurga melalui malaikat Jibri
l. Hajar Aswad terdiri dari lapan keping yg terkumpul dan diikat dengan lingkaran perak.

Batu hitam itu sudah licin karena terus menerus di kecup, dicium dan 

diusap-usap oleh jutaan bahkan miliaran manusia sejak Nabi Ibrahim a.s, yaitu jamaah yg datang ke Baitullah, baik untuk haji maupun 
untuk tujuan umrah.

Hadist Sahih riwayat Imam Bathaqie dan Ibnu ‘Abas RA, bahwa Rasul SAW bersabda: “Allah akan membangkitkan Al-Hajar (Hajar Aswad) pada hari kiamat. Ia dapat melihat dan dapat berkata. Ia akan menjadi saksi terhadap orang yg pernah memegangnya dengan ikhlas dan benar”.

Hadis tsb mengatakan bahwa sunnah membaca doa ketika hendak istilam (mengusap) atau melambainya pada permulaan thawaf atau pada setiap putaran, sebagaimana, diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA. Artinya: “Bahwa Nabi Muhammad SAW datang ke Ka’bah lalu diusapnya Hajar Aswad sambil membaca Bismillah Wallahu Akbar”.

Asal Usul Hajar Aswad

Ketika Nabi Ibrahim a.s bersama anaknya membina Ka’bah banyak kekurangan yg dialaminya. Pada mulanya Ka’bah itu tidak ada bumbung dan pintu masuk. Nabi Ibrahim a.s bersama Nabi Ismail mau membinanya dengan meninggikan bangunannya dan mengangkut batu dari berbagai gunung. setelah bangunan Ka’bah itu hampir selesai, ternyata Nabi Ibrahim masih merasa kekurangan seketul batu lagi untuk diletakkan di ka'bah.

Nabi Ibrahim berkata pada Nabi Ismail, “Pergilah engkau mencari seketul batu yg akan aku letakkan sebagai penanda bagi manusia.” Kemudian Nabi Ismail a.s pun pergi dari satu bukit ke satu bukit untuk mencari batu yg baik dan sesuai. Ketika Nabi Ismail a.s sedang mencari batu di sebuah bukit, tiba-tiba datang malaikat Jibril a.s memberikan sebuah batu yg cantik.

Nabi Ismail dengan segera membawa batu itu kepada Nabi Ibrahim a.s. Nabi Ibrahim a.s. merasa gembira melihat batu yg sungguh cantik itu, beliau menciumnya beberapa kali. Kemudian Nabi Ibrahim a.s bertanya, “Dari mana kamu dapat batu ini?” Nabi Ismail berkata, “Batu ini kuterima dari yang tidak memberatkan cucuku dan cucumu (Jibril).”

Nabi Ibrahim mencium lagi batu itu dan diikuti oleh Nabi Ismail a.s. Sehingga sekarang Hajar Aswad itu dicium oleh orang-orang yg pergi ke Baitullah. Siapa saja yang bertawaf di Ka’bah disunnahkan mencium Hajar Aswad.

Rahasia Besar Yang Tidak Pernah Kita Bayangkan Sebelumnya

1. Satu riwayat Sahih dinyatakan:

“Hajar Aswad dan Makam Ibrahim berasal dari batu-batu ruby syurga yang kalaulah tidak karena sentuhan dosa-dosa manusia akan dapat menyinari antara timur dan barat. Setiap orang sakit yang memegangnya akan sembuh dari sakitnya”.

Hajar Aswad dicium oleh berjuta-juta jemaah haji

Duhulu batu Hajar Aswad itu putih bersih, tetapi akibat dicium oleh setiap orang yang datang menziarahi Ka’bah, ia menjadi hitam seperti terdapat sekarang. Wallahu a’alam.

2. “‘Barangsiapa menunaikan ibadah haji, dan ia tak berbuat rafats dan fasik, maka ia kembali (suci dan bersih) seperti anak manusia yang baru lahir dari perut ibunya.” (Muttafaqun alaihi).

3. Mencium hajar aswad pada masa menunaikan Haji Di Baitullah tidak dapat diwakilkan, Ia menjadi penyedot dosa tanpa kita sadari, alangkah beruntungnya orang yang boleh menyentuh, mengusap dan memegangnya.

Hadis Siti Aisyah RA mengatakan bahawa Rasul SAW bersabda:

"Nikmatilah (peganglah) Hajar Aswad ini sebelum diangkat (dari bumi). Ia berasal dari surga dan setiap sesuatu yang keluar dari surga akan kembali ke surga sebelum kiamat".

Akhir kata, Kita semua tahu jika Hajar Aswad hanyalah batu yang tidak memberikan mudarat atau manfaat, begitu juga dengan Ka’bah, ia hanyalah bangunan yang terbuat dari batu. Akan tetapi apa yang kita lakukan dalam proses ibadah haji tersebut lebih baik kita niatkan sekadar mengikuti ajaran dan sunnah Nabi SAW.

Umar bin Khatab pun juga pernah mengatakan “Aku tahu bahwa kau hanyalah batu, kalaulah bukan karena aku melihat kekasihku Nabi SAW menciummu dan menyentuhmu, maka aku tidak akan menyentuhmu atau menciummu”.

Jadi apa yang dikerjakan berjuta juta ummat Islam BUKANLAH MENYEMBAH BATU seperti yang banyak dituduhkan kaum yang kerdil sekali akalnya.

Karena ada rahasia besar dibalik setiap perilaku Nabi Muhammad saw dan sebab tentu saja apa yang dilakukan oleh beliau pastilah berasal dari Allah, sebagaimana yang terdapat dalam firmanNya : “Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan”(QS. An-Najm : 53).

Allahu Akbar! Mulai saat ini mari kita coba berperilaku sebagaimana Nabi Muhammad, mencontohinya dalam segala tindak tanduk, makan, minum, berpakaian, hingga tidurnya. Sesungguhnya ada rahasia dibaliknya.

0 komentar:

Post a Comment