Widgetized Footer

Friday 22 March 2013

8 Teknik Penyiksaan Brutal Paling Mengerikan

Wooww ... 
Ternyata di dunia ini ada Teknik Penyiksaan Brutal Paling Mengerikan. Berikut ini saya akan memposting tentang 8 Teknik Penyiksaan Brutal Paling Mengerikan.

1. Melumpuhkan Panca Indera

Melumpuhkan Panca Indera Merupakan
bentuk penyiksaan paling keji ;
melumpuhkan salah satu panca indera
seseorang merupakan teknik penyiksaan
paling kejam. Pelaku penyiksaan tidak
hanya memborgol korban, ia juga menutup
matanya, menutup telinga dan hidungnya
untuk melumpuhkan 3 dari 5 panca indera
yang dimiliki si korban: penglihatan,
pendengaran, dan penciuman. Teknik ini
terbukti ampuh dalam waktu sekejap
karena korban tidak mampu menahan
perasaan kehilangan panca indera miliknya.
Teknik ini digunakan dalam berbagai
bentuk.

2. Strappado (Penggantungan ala Palestina)

Penggantungan ala Palestina merupakan
bentuk penyiksaan keji dimana tangan
korban diikat di belakang punggungnya,
lalu seutas tali diikatkan pada tangan
korban dan ditarik melalui sebilah kayu
sehingga korban berada dalam posisi
menggantung. Untuk menambah
penderitaan korban; beban biasanya
ditambahkan.

3. Perampasan Waktu Tidur

Bentuk penyiksaan lain adalah perampasan
waktu tidur, dimana korban diposisikan
berdiri vertikal dan ketika ia mencoba
untuk tertidur, ia diganggu secara fisik,
menggunakan suara nyaring dan cahaya
terang. Tidur merupakan hal pokok yang
diperlukan seseorang agar ia tetap merasa
damai dan tenang. Namun, ketika ia tidak
diperbolehkan tidur, ia akan kehilangan
akal sehatnya. Teknik ini dilakukan
berulang kali hingga diperoleh hasil yang
diinginkan.

Mantan Perdana Menteri Israel Menachem
Begin mendeskripsikan pengalamannya
saat mengalami penyiksaan ini sebagai
berikut:

Di hadapan tawanan yang diinterogasi,
pandangannya mulai kabur. Jiwanya
merasa lelah, kakinya tak mampu berdiri
lagi, dan ia hanya mempunyai sebuah
keinginan: tidur… Siapapun yang pernah
merasakan keinginan ini pasti mengerti
bahwa rasa lapar dan haus tidak berarti
apa-apa dibandingkan dengan kebutuhan
yang satu ini.

4. Penyiksaan dengan Panas/Dingin yang
Ekstrim

Panas atau dingin yang ekstrim sangatlah
tidak nyaman. Jika panas atau dingin
ekstrim diberlakukan pada korban yang
sudah merasa tegang dan stress, maka hal
ini akan menjadi penyiksaan bagi korban.
Korban dilucuti pakaiannya lalu ditaruh
didalam sel (atau luar ruangan, tergantung
pada cuaca) dan dihadapkan pada suhu
panas ekstrim (hingga 50 derajat celcius)
atau suhu dingin ekstrim (dibawah 0
derajat celcius). Teknik ini digunakan
hingga saat ini.

5. Pelecehan Seksual (Pemerkosaan/
Sodomi)

Melakukan hubungan seksual atau
melakukan seks oral maupun anal tanpa
dikehendaki oleh salah satu pihak bisa
disebut sebagai pelecehan seksual.
Pemerkosaan dan sodomi merupakan dua
hal yang berbeda, namun keduanya
digunakan dalam bentuk penyiksaan.
Dalam bentuk penyiksaan ini, korban
diperkosa ; tidak masalah apakah korban
laki-laki atau perempuan (seperti yang
dibuktikan Abu Ghuraib). Pemerkosaan
berakibat pada kerusakan dan penderitaan
fisik dan psikologis korban.

6. Waterboarding

Waterboarding merupakan teknik yang
diikutsertakan dalam Daftar Teknik
Interogasi Modern oleh CIA, namun teknik
ini tidak diperkenankan untuk digunakan
lagi (secara resmi). Waterboarding
dilakukan dengan mengikat korban pada
bagian punggung dengan kepala tunduk
ke bawah, lalu menutupi kepalanya dengan
kain berpori. Lalu air dalam jumlah banyak
dituangkan ke wajah korban; menimbulkan
rasa sakit pada bagian refleks menyelam
mamalia yang dapat menyebabkan rasa
sakit ekstrim, kerusakan paru-paru/otak,
dan bahkan mematahkan tulang korban
jika ia mencoba melepaskan diri.
Namun, belum ada pernyataan resmi
apakah teknik ini digunakan oleh CIA
karena Departemen Pertahanan Amerika
menolak untuk memberikan pernyataan
resmi mengenai hal ini.

7. Lynching

Lynching adalah bentuk penyiksaan yang
melibatkan bukan satu melainkan seluruh
anggota mafia dalam menyiksa korban.
Korban digantung dan dipukuli hingga
tewas. Bentuk penyiksaan ini dilakukan di
Amerika Serikat pada tahun 1950 hingga
1960an disaat rasisme merebak dan
sebagian besar korban merupakan warga
Afrika-Amerika. Namun, berkat usaha
Martin Luther King, lynching tidak lagi
dipraktekkan.

8. Irisan

Bentuk penyiksaan yang menyeramkan ini
diberlakukan di Cina pada akhir tahun
1905. Korban disiksa dengan dipotong/
diiris menggunakan pisau tajam.
Penyiksaan biasanya berlangsung dengan
mengiris mata. Hal ini dilakukan untuk
membutakan korban untuk meningkatkan
penderitaan mental untuk penyiksaan
selanjutnya. Irisan yang dilakukan terus-
menerus tentunya akan melukai telinga,
bibir, jari tangan, jari kaki dan akhirnya
bagian daging korban.

0 komentar:

Post a Comment