Widgetized Footer

Monday 4 March 2013

Seorang anak yang cadel ingin membeli nasi goreng yang sering mangkal di dekat rumahnya.

Cadel : "Bang, beli nasi goleng satu"

Abang : "Apa..." (ngeledek)

Cadel : "Nasi Goleng"

...
Abang : "Apaan..." (ngeledek lagi)

Cadel : "NASI GOLENG...."

Abang : "Oh, nasi goleng" kata si abangnya, sambil ditertawakan oleh pembeli yang lain dan pulanglah si cadel dengan sangat kesal.

Sesampainya di rumah dia bertekad untuk berlatih mengucapkan NASI GORENG dengan benar, hingga akhirnya dia mampu mengucapkan dengan
baik dan benar.

**** Hari ke 2

Dengan perasaan bangga, si cadel ingin menunjukkan bahwa dia bisa mengucapkan pesanan dengan tidak cadel lagi.

Cadel : "Bang, saya mau beli NASI GORENG, bungkus"

Abang : "Oh, pake apa"

Cadel : "Pake telol" (sambil sedih)

Akhirnya kembali dia berlatih mengucapkan kata TELOR sampai benar.

****Hari ke 3

Untuk menunjukkan bahwa dia mampu, dia rela 3 hari berturut turut makan nasi goreng.

Cadel : "Bang, beli NASI GORENG pake TELOR, bungkus"

Abang : "Ceplok atau dadar"

Cadel : "Dadal" (muka melas)

Dengan spontan kembali dia berlatih dengan keras.

****Hari ke 4

Dengan modal 4 hari berlatih lidah, hari ini dia yakin mampu memesan dengan tanpa ditertawakan.

Cadel : "Bang, beli NASI GORENG pake TELOR di DADAR"

Abang : "Hebat kamu del udah nggak cadel lagi nih, harganya
Rp 2500 del"

Si cadel menyerahkan uang Rp.3000 kepada si abang, namun si abang tidak memberikan kembaliannya, hingga si cadel bertanya.

Cadel : "Bang, kembaliannya mana"

Abang : "Oh iya, uang kamu Rp 3000 harganya Rp 2500 kembalinya berapa del" tanya si abang sambil senyum ngeledek.

Si cadel gugup juga untuk menjawabnya, dia membayangkan besok bakal makan nasi goreng lagi, tapi akhirnya dia
menjawab "GOPEK..." jawab si cadel sambil
tersenyum penuh kemenangan.

0 komentar:

Post a Comment